31 Juli 2010

Lensa ku

Assalamu`alaykum wr. wb

Perkenalkan ini Lensa pertama ku. Canon EF 50 mm 1:1.8 mk II namanya. Lensa ini termasuk di dalam jajaran lensa fix, apa itu lensa fix? (ini linkny).
Dari segi harga lensa ini tergolong amat sangat murah bila dibandingkan dengan lensa EF dan EFS lain, dengan bujet 850rb (singapore warranty) dan 900rb (garansi DS) ini lensa udah bisa di pake buat jeprat-jepret tanpa ada status utang. Walaupun lensa ini tergolong murah tapi kualitasny gak murahan, kelebihan dan kekurangan lensa ini sudah pernah dibahas dalam majalah exposure edisi 18 (download 18). Dengan nilai f/1.8 untuk foto di tempat yang kurang cahaya pun ga akan jadi masalah, cuma ruang tajam nya akan semakin sempit, memperluas ruang tajam juga akan mempengaruhi intensitas cahaya yang masuk karena diafragma akan semakin mengecil. Jadi butuh kesabaran agar gambar tidak goyang/blur. Keuntungan menggunakan ruang tajam yang sempit adalah ketika kita memotert model dari jarak dekat akan tampak sekeliling model tersebut ngeblur dan tajam hanya pada objek, teknik semacam ini sering disebut "Bokeh". Cuma yang saya sayangkan lensa ini susah buat foto landscape, dengan focal length 50mm di kali dengan crop factor kamera ku (Canon EOS 450D) sebesar 1,6 sehingga focal length sebenarnya menjadi 80mm. cukup susah bila objek kita berjarak dekat dengan kita, sehingga kita harus mengambil jarak yang lumayan jauh. Capek juga ya, mesti maju mundur buat motret. Itu salah satu kekurangan menggunakan lensa fix (prime lense). Tapi semua itu akan terbayar dengan hasilnya yang ga bisa dianggap remeh dan bisa disetarakan dengan lensa Canon EF L(luxury)series.

Contoh hasil jepretan Canon EOS 450D, EF 50mm 1:1.8 mk II lense

foto Keluarga ku di Semarang.

28 Juli 2010

BUKU BARU

Kini siapa saja bisa membuat foto menjadi lebih berdimensi dengan cara mudah. Dengan memodifikasi sedikit teknik pemotretan dan menggunakan aplikasi olah digital, foto biasa menjadi luar biasa, berkat metode bernama High Dynamic Range (HDR).

Dengan trik ini, kelemahan kamera digital yang kurang bisa merekam objek dengan kekntrasan tinggi-dapat teratasi. Setiap detail dalam foto-foto yang di rekam mampu dengan baik. Tak ada foto HDR yang memperlihatkan bagian gelap menghitam atau terang berlebihan.

HDR sangat cocok diterapkan pada foto lanskap, terutama yang memiliki perbedaan gelap dan terang sangat mencolok. Namun juga dapat di terang sangat mencolok. Namun juga dapat diterapkan pada bidang fotografi lain, seperti interior hingga potrait. Seperti halnya sebuah seni, fotografi HDR tetap mensyaratkan komponen utamanya: imajinasi.

Hitam dan Putih

Hitam dan Putih, kebanyakan dari kita sering mengidentikkan dengan kebaikan dan kejahatan, yin dan yang. Hitam dan putih tidak lebih dari sekedar warna dasar, tetapi makna dibalik itu adalah suatu yang tidak mustahil untuk kita pecahkan. Tidak selamanya apa yang kita lihat itu benar adanya. tidak selamanya putih berpihak pada kebaikan dan hitam berpihak pada kejahatan. Semua tergantung dari diri kita sendiri, karena sesuatu hal itu tidak dapat kita ukur kepastiannya. Kecuali kalau kita yakin pada Rabb Semesta Alam. Tidak ada keraguan Pada-Nya sedikitpun, yang ada hanyalah kepastian.